Hiasan Kelas dari kertas Bekas

Hiasan pintu kelas dari kertas bekas ini terinspirasi dari flagbanner ulang tahun. Tapi dibuat tidak sama persis. Cari simpelnya aja dan pakai bahan yang ada. Biasanya flagbanner itu berbentuk segitiga kan, ini saya buat segiempat. Bahannya dari kertas kado bekas warna warni. Hiasan yang lain idenya dari wall decor yang sekarang sedang tren. Handlettering gitu deh. Handlettering ala-ala .. hehehe.

Hiasan paling atas terbuat dari karton hitam yang ditempel kertas kado motif polkadot berwarna kuning. Tulisannya pakai tulisan tangan, dihias dengan gambar kupu-kupu hasil puncher.

Hiasan kedua, kertas dus bekas dibungkus kertas kado bekas. Ditempel karton hitam. Tulisannya diambil dari huruf-huruf yang ada di majalah bekas. Lalu disusun di atas tali.

Hiasan ketiga, karton bekas kalender meja ditempel karton putih. Tulisannya juga tulisan tangan. Ditempel selotip berwarna pink bergambar burung hantu. Juga gambar tempel winnie the pooh. Selotipnya hasil ikutan kuis di Instagram. Sementara gambar tempelnya saya beli kalau ngga salah tahun 2014 lalu.

Hiasan keempat, tulisan 6C dibuat di atas kertas HVS berwarna kuning lalu ditempel di kertas karton bekas susu bubuk. Lalu dilaminating. Nah ini yang bayar.

Hiasan kelima, hampir mirip dengan hiasan kedua. Hanya saja tidak memakai kertas dus bekas. Kertas kado bekas langsung ditempel karton putih yang diberi tulisan tangan. Jadi lebih ringan. Makanya pas ujung tali di dipasang di pintu kelas, tulisannya terbang-terbang terkena angin. Akhirnya masing-masing lembaran kertasnya ditempel di pintu memakai double selotip.

Selain untuk ditempel di pintu, hiasan pintu kelas dari kertas bekas seperti flagbanner ini juga ditempel di kaca kelas. Tulisannya beda-beda. Intinya menyemangati anak-anak kelas 6C untuk berbuat baik. O iya, kelas 6C ini kelasnya anak saya. Masing-masing kelas di sekolah anak saya memang sedang bersolek karena akan ada penilaian untuk lomba kelas.

Senang bisa ikut membantu membuat hiasan pintu kelas dari kertas bekas ini. Seru aja bikinnya karena teman-temannya anak saya ikut berkreasi juga. Merekapun bangga bisa membuat sendiri. Dipasang pula menghiasi kelas. Yang penting buat saya, anak-anak bisa ikut berkarya.